I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang kaya
akan bermacam – macam tanaman, ratusan
bahkan ribuan tanaman dapat hidup di Indonesia.
Ada beberapa cara dalam mengembangbiakan tanaman, dari perkembangbiakan
generatif maupun perkembangbiakan vegetatif.
Dari perkembangbiakan tanaman tersebut baik secara generatif maupun
secara vegetatif tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan masing – masing.
Pada perkembangbiakan secara vegetatif dapat dibagi menjadi beberapa cara,
seperti graffting, okulasi, stek ,
cangkok dan lain sebagainya. Sebagian
petani dan peminat pertanian, mengembangbiakkan tanaman dikotilnya dengan cara mencangkok. Namun terkadang petani merasakan pekerjaan
mencangkok adalah pekerjaan yang merepotkan
dan mengharapkan teknik mencangkok
tanaman secara praktis , rapi, bersih , hemat biaya dan tingkat keberhasilannya
tinggi.
1.2
Rumusan
masalah
Dalam
pembahasan makalah kali ini, ada beberapa topik yang menjadi masalah dalam
makalah ini, yakni:
a.
Menjelaskan bagaimana tahapan, teknik dalam mencangkok jambu biji?
b.
Menjelaskan keuntungan dan kerugian dalam mencangkok?
1.3 Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca bisa lebih mengetahui tahapan-tahapan dan teknik
dalam mencangkok, serta keuntungan dan kerugian dalam melakukan pencangkokan.
II. PEMBAHASAN
2.1 Tahapan Pencangkokan
a. Memilih Cabang Cangkokan
Bentuk cabang yang baik adalah
yang memiliki kulit yang tegap, mulus dan warna masih coklat muda dan belum ada
kerak, agar tanaman menghasilkan akar yang baik dan sempurna. Besar cabang yang
ideal adalah cabang yang masih berukuran kecil sebesar jari ataupun pensil. Hal
tersebut karena dengan cabang yang kecil akan didapatkan tanaman dengan jumlah
banyak dan tanaman tidak memerlukan akar yang banyak sehingga mempercepat
proses pencakokan.
b. Menyayat Kulit Batang
Penyayatan mempengarui
produksi akar, sehingga bentuk dan besarnya sayatan disesuaikan dengan diameter
batang yang akan dicangkok. Sayatan dilakukan dengan memutar dan setelah
disayat pengelupasan kulit tersebut menggunakan bagian tengah dari tang. Sehingga dengan sekali putaran kulitnya akan
terkelupas.
c. Pembersihan Kambium
Kambium terdapat antara
jaringan xylem dan floem yang akan nampak jika kulit telah tersayat. Kambium ini hanya terdapat pada tanaman
dikotil. Hasil kerja kambium adalah bertambahnya lingkaran batang berkayu.
Kambium biasanya berbentuk lendir dan Kambium ini perlu dihilangkan karena akan
mengganggu proses pembentukan akar cangkokan.
Setelah di kelupas menggunakan tang, sisa cambium
dihilangkan dengan cara dikerik dengan menggunakan pisau okulasi. Yang perlu diperhatikan
dalam pengerikan adalah secara perlahan agar jaringan xylem tidak rusak. Karena
kerusakan pada xylem akan mengganggu transfer nutrisi tanaman yang dicangkok.
d. Pengeringan
Waktu pengeringan sangat
bergantung dengan jenis tanaman karena pada berbagai tanaman yang bergetah, memerlukan
waktu yang lebih lama karena getah yang terbungkus media cangkok akan menjadi
tempat bakteri. Lama waktu diantaranya 2-4 hari dan 2-3 minggu.
e. Pembungkus Sayatan
Membungkus sayatan sangat
tergantung dengan media yang dipakai. Pada beberapa media yang rapuh seperti
tanah maka yang perlu dilakukan adalah mengikat pembungkus terlebih dahulu
yaitu bagian bawahnya dan memasukkan media yang agak basah, dirapikan dan
diikat bagian atasnya. Namun pada teknik mencangkok menggunakan plastic clingwrap
pembungkusan media tidak memerlukan tali karena plastic ini mempunyai daya
rekat.
2.2 Keuntungan dan kerugian mencangkok
a. Keuntungan Dari Mencangkok
Ada beberapa keuntungan dari mencangkok, diantaranya adalah :
1.
Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan
yang ditanam dari biji
2.
Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat yang sama dengan induknya.
Tingkat keberhasilannya lebih tinggi
Tingkat keberhasilannya lebih tinggi
3.
Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman
induknya.
induknya.
b. Kerugian
Dari Mencangkok
Kekurangan/kerugian mencangkok diantaranya adalah :
a.
Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
b.
Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar
tunggang.
tunggang.
c.
Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang
dipotong.
dipotong.
d.
Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.
2.3 Waktu pencangkokan
Kebanyakan orang mencangkok dilakukan pada musim
penghujan agar menghemat penyiraman dan menghindari stress tanaman karena
kering. Padahal musim hujan maupun musim kemarau sebenarnya bukanlah masalah.
Kedua musim itu dapat digunakan untuk mencangkok, walaupun keduanya ada
kelebihan dan kekurangannya.
Bila kita mencangkoknya pada awal musim hujan,
dalam musim itu juga cangkokan telah jadi dan dapat ditanam. Bila menangkok
pada musim kemarau, memang kita harus rajin menyiraminya agar kelembaban media
tetap terjaga. Tetapi lazimnya cangkokan pada musim
kemarau lebih cepat jadi, karena pada saat ini pertumbuhan akar sedang aktif.
2.4 Media dalam mencangkok
Media cangkok yang digunakan adalah media yang
mudah didapatkan sekaligus mudah menumbuhkan akar. Beberapa bahan yang lazim
digunakan adalah : Cacahan memanjang sabut kelapa, cocopeat (serbuk sabut
kelapa), lumut yang sebelumnya dikeringkan, kompos daun bambu, kompos dedaunan,
campuran tanah liat dan pupuk kandang, dan berbagai macam bahan lainnya. Pada
prinsipnya, media cangkok tersebut harus empuk/gembur agar menjadi media tumbuh
akar yang optimal serta mampu menyimpan air dan menjaga kelembaban media dalam
jangka waktu yang lama untuk meminimalkan penyiraman.
2.5 Teknik Mencangkok
Teknik mencangkok secara prinsip adalah, melukai
dan atau membuka, membuat celah pada bagian kulit sampai dengan kambium dibawahnya. Sehingga pada saat terjadi regenerasi
pelukaan pada bagian tersebut, terbentuk potensi perakaran.
Dari prinsip
tersebut, secara praktis dikembangkan teknik-teknik mencangkok, diantaranya
adalah sebagai berikut :
a.
Teknik mencangkok dengan serabut kelapa
Teknik
mencangkok ini telah populer dikembangkan, yaitu dengan menggunakan media humus dan
tanah, menggunakan sabut kelapa sebagai penutup media, dan menggunakan tali
sebagai pengikatnya.
b.
Teknik mencangkok dengan
plastik
Teknik ini
adalah teknik yang biasa dikerjakan pada
akhir-akhir ini, yaitu dengan menggunakan media humus, menggunakan kantong plastik
sebagai penutup, dan menggunakan tali sebagai pengikatnya.
c.
Teknik mencangkok dengan
plastik ClingWrap
Teknik ini
merupakan teknik modifikasi yang menggunakan media moss, dengan
penutup media plastik cling wrap (biasa digunakan sebagai pembungkus
buah/sayuran segar), tanpa mempergunakan tali sebagai pengingat, karena plastik
tersebut dengan ketipisannya mampu mempunyai daya kohesi yang kuat sehingga
mampu untuk melekat, tanpa lem. Dan ditinjau dari segi sosial, teknik
mencangkok model ini, dapat menarik minat karena
praktis, tidak memerlukan banyak jenis alat, tampak rapi dan
relatif bersih.
Pada dasarnya alat, bahan serta
teknik mencangkok hampir sama, namun pada teknik mencangkok dengan plastik
clingwrap sedikit berbeda. Teknik ini adalah teknik yang belum begitu terkenal
dan baru dikembangkan oleh petani jambu biji merah didaerah Kecamatan sukorejo
Kabupaten Kendal.
Berikut ini adalah alat, bahan
serta teknik mencangkok dengan plastik Clingwrap :
Alat Dan Bahan
d.
Pisau Okulasi
e.
Gunting Pangkas
f.
Plastik Cling Wrap,
dengan ukuran disesuaikan.
g.
Tang
h.
Media moss
Cara mencangkok dengan
pembungkus plastik ClingWrap
a.
Pilihlah bahan yang akan di cangkok.
b.
Pangkas daun – daun
jika terlalu banyak.
c.
Sayat batang tersebut dengan pisau okulasi, lebar sayatan kira – kira 2 kali diameter batang.
d.
Untuk melepas kulit batang tersebut gunakanlah Tang.
e.
Bersihkan sisa sisa kambium dengan pisau okulasi.
f.
Ambillah media moss yang telah direndam dengan air, lalu
tempelkan pada bagian yg akan dicangklok.
g.
Tutuplah media moss tersebut dengan plastik Cling Wrap (yang telah dimodifikasi lebarnya)
sampai tertutup semuanya.
h.
Untuk mengakhiri pemasangan, tarik plastik hingga merenggang
dan terputus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar